Minahasa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tondano sukses menggelar panen perdana ayam daging sebagai hasil dari program pembinaan yang dilakukan di dalam lingkungan lapas.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (17/12) ini dihadiri langsung oleh Kalapas Tondano, Yulius Paath, bersama Kasibinapigiatja, Rocky Wajong, Kasubsi Giatja, Yanel Momongan serta para warga binaan yang tergabung dalam program pembinaan tersebut.
Program peternakan ayam ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Lapas Tondano dalam memberikan keterampilan praktis bagi warga binaan.
Menurut Yulius Paath, keberhasilan panen perdana ini tidak hanya menjadi capaian penting bagi Lapas, tetapi juga merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
“Panen ayam daging ini bukan hanya sebuah hasil, tetapi juga simbol komitmen kami untuk mendukung program Presiden dalam ketahanan pangan sekaligus memberikan bekal keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan saat kembali ke masyarakat,” ujar Yulius Paath.
Pada panen perdana ini, sejumlah ayam daging berhasil dihasilkan dan rencananya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan internal Lapas, seperti konsumsi warga binaan, serta sebagian akan dipasarkan sebagai langkah awal pelatihan kewirausahaan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan warga binaan mendapatkan pengalaman nyata dalam bidang peternakan sekaligus memahami dasar-dasar bisnis di sektor tersebut.
Program pembinaan ini dijalankan dengan memanfaatkan lahan yang tersedia di area Lapas.
Seluruh proses pemeliharaan ayam dilakukan oleh warga binaan yang sebelumnya telah memahami proses berternak ayam di bawah pengawasan langsung petugas.
Proses kegiatan peternakan ayam daging yang dilaksanakan oleh warga binaan meliputi pengelolaan kandang, pemberian pakan, hingga pemantauan kesehatan ternak.
“Program ini memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mengasah keterampilan yang dapat mereka gunakan setelah selesai menjalani masa hukuman. Selain itu, hasil dari kegiatan ini juga berkontribusi pada operasional Lapas,” ucap Yulius.
Lebih jauh, kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus dikembangkan untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang produktif dan inovatif.
Dengan adanya program pembinaan ini, Lapas Tondano tidak hanya bertujuan mencetak individu yang lebih mandiri, tetapi juga menciptakan kontribusi nyata dalam meningkatkan keterampilan dan ekonomi warga binaan.
Keberhasilan panen perdana ini pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak sebagai langkah nyata dalam upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi warga binaan.