TOMOHON, MEDIAREALITA.COM – Bertempat di aula SMA Kr. 1 Tomohon berlangsung Kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting, Selasa (28/03/2023).
Kegiatan diisi dengan penandatanganan MOU ASN Peduli Kependudukan (Dinas PPKB bersama BKPSDM Kota Tomohon), Generasi Muda Peduli Kependudukan (Dinas PPKB bersama DPD II KNPI Kota Tomohon), Pramuka Peduli Kependudukan (Dinas PPKB dengan Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Tomohon), disaksikan Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kementerian BKKBN RI, Dr Bonivasius P Ichtiarto S.St, M.Si, Walikota Tomohon Caroll J A Senduk SH dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut Ir Diano Tino Tandaju M.Erg.
Dilakukan juga pencanangan 44 Kelurahan kampung KB dan SMA Kristen 1 Tomohon sebagai Sekolah Siaga Kependudukan, ditandai pemukulan alat musik kolintang.
Penandatanganan MOU dilakukan oleh Ketua Kwarcab gerakan pramuka Kota Tomohon drg Jeand’arc Senduk – Karundeng, Ketua DPD II KNPI Kota Tomohon Karlheinz Putra Minahasa Senduk SH, Kepala BKPSDM Albert Tulus SH bersama Kadis PPKB Daerah Kota Tomohon Mareyke Manengkey SPd.
Wali Kota Tomohon Caroll Senduk dalam sambutannya menuturkan sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Januari 2016 Kampung Berkualitas terus bertumbuh pesat.
“Semangat membentuk dan mendirikan Kampung KB (kampung berkualitas) di seluruh Nusantara telah menghasilkan perubahan yang sangat luar biasa di bidang kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga,” tutur Wali Kota.
Terkait stunting, kata wali Kota, saat ini menjadi prioritas Nasional di bidang kesehatan untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14% di tahun 2024.
“Kabar gembira untuk pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon dalam hal pencegahan dan penurunan prevalensi stunting karena Study Data Status Gizi Indonesi (SSGI) tahun 2022 menunjukan prevalensi angka stunting di Sulawesi Utara berada di angka 20,5 persen dan Kota Tomohon sudah berada di angaka 13,7 persen,” terangnya.
Itu berarti, lanjut wali Kota, target Nasional penurunan prevalensi stunting 14% tahun 2024 sudah dilampaui. oleh Kota Tomohon.
“Capaian itu merupakan bukti berkat dari kerja keras semua stakeholder yang ada di Kota Tomohon,” tukas Wali Kota.
Ia mengajak untuk gterus meningkatkan sinergitas agar harapan dan cita – cita kita Kota Tomohon zero (0%) stunting dapat terwujud.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kementerian BKKBN RI Dr Bonivasius P Ichtiarto mengatakan kerja sama, sinergi dari semua pihak akan menurunkan angka stunting.
“Apresiasi kepada Pemerintah Kota Tomohon atas capaian prevalensi angka stunting sudah dibawa rata rata Nasional tentu ini adalah bukti kerja sama dari semua pihak,” katanya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut Diano Tino Tandaju menyebutkan prevalensi stunting di Kota Tomohon sebesar 13,7 %, menempatkan Kota Tomohon sebagai satu satunya Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara yang sudah mencapai target 2024 yaitu harus berada di bawah 14 %.
Hadir dalam kegiatan, Jajaran Bidang Pengendalian Penduduk Kementerian BKKBN RI, unsur Kelurahan (para Lurah), masyarakat didalamnya kader KB, unsur terkait lainnya, bersama unsur siswa.
Terry Lumentut